Mata Pelajaran Wawasan Industri Desain Komunikasi Visual Kelas X DKV

Tujuan dari Pembelajaran Mata Pelajaran Wawasan Industri Desain Komunikasi Visual

1. Peserta didik menjelaskan kepribadian yang dibutuhkan peserta didik agar dapat mengembangkan

pola pikir kreatif dan berpikir kritis sesuai dengan Teknik dasar proses produksi pada industri.

2. Peserta didik mampu menjelaskan teknologi yang diaplikasikan dalam industri.

3. Peserta didik mampu menjelaskan teknologi serta budaya kerja yang diaplikasikan dalam

industri

Sejarah Industri Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah bidang yang memanfaatkan elemen visual untuk menyampaikan pesan atau informasi secara efektif. Sejarah DKV mencerminkan perkembangan teknologi, budaya, dan komunikasi manusia dari masa ke masa. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah industri DKV:

1. Masa Pra-Sejarah

Desain komunikasi visual sudah ada sejak zaman prasejarah:

Lukisan gua (seperti di Lascaux, Prancis) adalah contoh awal komunikasi visual.

Manusia menggunakan simbol dan gambar untuk menyampaikan cerita, ritual, dan informasi.

2. Peradaban Kuno

Mesir Kuno: Hieroglif digunakan sebagai sistem tulisan visual yang kompleks.

Mesopotamia: Penggunaan tulisan kuneiform.

Cina dan India: Mengembangkan sistem simbol dan motif visual untuk keperluan agama dan

pemerintahan.

Yunani dan Romawi: Penggunaan tipografi awal dalam inskripsi batu, desain mosaik, dan arsitektur.

3. Abad Pertengahan

Visual digunakan dalam manuskrip iluminasi, terutama oleh biarawan di Eropa.

Seni visual digunakan untuk menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat yang buta huruf.

Penggunaan simbol dan ilustrasi dalam konteks liturgi dan komunikasi kerajaan.

4. Era Renaisans (1400–1600)

Kemajuan dalam seni, arsitektur, dan pencetakan. Johannes Gutenberg menciptakan mesin cetak

(sekitar 1440), yang merevolusi produksi dan distribusi

visual seperti buku dan pamflet.

Penggunaan grid, perspektif, dan tipografi mulai berkembang.

5. Revolusi Industri (1760–1800-an)

Peningkatan produksi barang dan media cetak.

Iklan menjadi kebutuhan untuk memasarkan produk.

Awal mula desain grafis komersial dengan poster, label produk, dan brosur.

Teknologi litografi dan kromolitografi memungkinkan reproduksi warna secara massal.

6. Awal Abad ke-20

Munculnya gerakan desain seperti:

Art Nouveau (hiasan floral, garis lengkung)

Bauhaus (fungsionalisme, kesederhanaan, tipografi modern)

De Stijl, Konstruktivisme Rusia, dan Swiss Design Style

Desain mulai dipelajari secara akademik dan profesional.

7. Pertengahan Abad ke-20

Desain grafis semakin dipengaruhi oleh budaya pop dan media massa.

Paul Rand, Saul Bass, dan Milton Glaser menjadi tokoh penting.

Penggunaan logo dan identitas visual berkembang pesat dalam dunia bisnis.

Desain untuk televisi, iklan, dan film mulai dominan.

8. Era Digital (1980-an hingga sekarang)

Komputer dan perangkat lunak desain seperti Adobe Illustrator, Photoshop, CorelDRAW merevolusi industri.

Internet menciptakan cabang baru seperti desain web, UI/UX, animasi digital, dan media sosial visual.

Desain kini bersifat interaktif dan responsif, tidak hanya statis.

9. Industri DKV di Indonesia

DKV berkembang melalui pendidikan formal sejak tahun 1970-an.

Sekolah seperti ITB, ISI, dan Binus menjadi pelopor pendidikan DKV.

Industri periklanan, percetakan, branding, dan digital marketing mendorong kebutuhan akan desainer komunikasi visual profesional.

Saat ini, DKV juga berperan dalam isu sosial, keberlanjutan, dan pengembangan budaya lokal.

Kesimpulan

Industri desain komunikasi visual adalah cerminan dari kebutuhan manusia untuk menyampaikan ide dan informasi melalui media visual. Dari simbol gua prasejarah hingga desain digital masa kini, DKV terus berkembang mengikuti teknologi dan dinamika sosial. Saat ini, DKV memainkan peran penting dalam hampir semua aspek kehidupan, mulai dari bisnis, pendidikan, budaya, hingga teknologi digital.

Praktik bisa menggunakan Aplikasi Google Site, Blender, Animate/Flash